Partai koalisi oposisi yang mendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno untuk Pilpres 2019, telah mengesahkan Djoko Santoso sebagai Ketua Tim Pemenangan mereka. Namun demikian, deklarasi belum dilakukan. Prabowo bilang, masih menunggu waktu yang tepat sebelum jadwal penetapan calon presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum.
Walaupun baru ditetapkan sebagai ketua Timses, Djoko Santoso sudah mulai menabuh genderang perang urat saraf terhadap kubu pro pemerintah. Seperti yang dilansir tribunnews.com (08/09/2018), mantan Panglima TNI itu menyatakan Erick Thohir yang baru saja diangkat sebagai Ketua Timses Jokowi – Ma’ruf, bahwa umurnya yang muda atau mental juga yang muda.
Komentar mantan Jenderal TNI Djoko Susilo ini, bukan tak punya maksud. Kemungkinan dia menilai bahwa Erick Thohir adalah anak muda yang belum sarat pengalaman di dunia politik. Memang, selama ini Erick Thohir lenbih banyak berkarier di dunia usaha dan organisasi olahraga seperti sepak bola dan basket.
Maka dari itu, jika membaca komentar Djoko Santoso yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu, Erick Thohir sengaja digunakan kubu Jokowi, hanya sekadar menggaet pemilih pemula atau generasi milenial.
Lantas strategi apa yang digunakan kubu oposisi untuk “melawan” Erick Thohir itu? Djoko Santoso tak mau kalah. Dia akan bekerja siang malam tanpa kenal waktu, dan dengan menggunakan cara-cara milenial. Seperti apa cara-cara milenial itu ? Kita tunggu saja kerja-kerja mereka setelah penetapan jadwal kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada 23 September 2018 nanti. ***
Baca Sumber

